kali ini saya akan membahas tentang pemberontakkan APRA, RMS, Andi Aziz, PRRI, dan Permesta gimana sih penjelasannya yuk.... langsung intip cekkidot
1. APRA
PENGERTIAN
APRA adalah singkatan dari kata Angkutan Perang Ratu Adil.
Istilah Angkutan Perang Ratu Adil apabila disingkat yaitu menjadi APRA.
Akronim APRA (Angkutan Perang Ratu Adil) merupakan singkatan/akronim
resmi dalam Bahasa Indonesia.
Peristiwa pemberontakan ini dipimpin oleh
Kapten KNIL yang bernama Kapten Raymond Westerling, dengan maksud untuk
mempertahankan bentuk negera federal di indonesia dan mempunyai tentara yang
berdiri sendiri pada negara – negara bagian Republik Indonesia Serikat ini.
Asal usul dari gerakan ini awalnya didasari denganadanya kapercayaan rakyat
terhadap ramalan jayabaya yang mengatakan bahwa akan adanya seorang Ratu Adil yang
akan membawa mereka ke dalam suasana yang aman dan tentram serta dapat
mempimpin secara adil dan bijaksana.
NAMA TOKOH
Raymond
Westerling
ALASAN
PEMBERONTAKKAN
Pemberontakan APRA diawali dari
pembentukan APRIS yang menimbulkan ketegangan antara TNI dan bekas tentara KNIL
ditambah dengan pertentangan politik antara kelompok yang ingin mempertahankan
bentuk negara bagian (yang didukung pihak APRA yang terdiri dari bekas tentara
KNIL) dan kelompok yang menginginkan negara kesatuan (didukung oleh TNI).
TANGGAL
TERJADI
Peristiwa
Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil atau Kudeta 23 Januari adalah
peristiwa yang terjadi pada 23 Januari 1950
di kota Bandung dimana kelompok milisi Angkatan Perang
Ratu Adil (APRA) yang ada di bawah pimpinan mantan Kapten KNIL Raymond Westerling yang juga mantan komandan Depot Speciale
Troepen (Pasukan Khusus) KNIL, masuk ke kota Bandung dan membunuh semua
orang berseragam TNI yang mereka temui. Aksi gerombolan ini telah direncanakan
beberapa bulan sebelumnya oleh Westerling dan bahkan telah diketahui oleh
pimpinan tertinggi militer Belanda.
OPERASI
PENYELESAIAN
Upaya pembasmian
APRA :
Pemerintah RIS membasmi gerombolan APRA ini dengan beberapa kesatuan polisi dari jawa tengah dan jawa timur serta dan juga TNI. Terbukti, pada tanggal 24 Januari 1950 pasukan TNI berhasil menghancurkan gerombolan APRA ini. Dalam peristiwa ini, Kapten Raymon Westerling kabur ke luar negeri menggunakan pesawat Catalina milik AL Belanda.
APRA :
Pemerintah RIS membasmi gerombolan APRA ini dengan beberapa kesatuan polisi dari jawa tengah dan jawa timur serta dan juga TNI. Terbukti, pada tanggal 24 Januari 1950 pasukan TNI berhasil menghancurkan gerombolan APRA ini. Dalam peristiwa ini, Kapten Raymon Westerling kabur ke luar negeri menggunakan pesawat Catalina milik AL Belanda.
2. RMS
PENGERTIAN
Pemberontakan Republik Maluku Selatan
(RMS) yang dipimpin oleh Mr. Dr. Christian Robert Steven
Soumokil (mantan jaksa agung NIT) merupakan sebuah gerakan sparatisme yang
bertujuan bukan hanya ingin memisahkan diri dari NIT melainkan untuk membentuk
Negara sendiri terpisah dari RIS.
NAMA TOKOH
Mr.Dr. Christian Robert Steven SOUMOKIL
ALASAN PEMBERONTAKKAN
Bermula
ketika Urbanus Pupella, pimpinan PIM mengeluarkan pernyataan tidak ingin masuk
dalam federasi, tetapi mau bergabung dengan Republik Indonesia. Adanya hal
teresebut Mr. Christiaan Soumokil, Jaksa Agung RIS yang anti-RI
melakukan provokasi kepada pasukan-pasukan khusus baret merah dan hijau
asal Ambon ini. Kegiatan provokasi yang dilakukan oleh Soumokil karena
dibiarkan oleh Kolonel Schotborgh, Komandan tentara Belanda di Makassar.
Schotborgh juga menjadi penyebab terjadinya kerusuhan di Makassar karena
membiarkan Soumokil menghasut Kapten Andi Azis melakukan aksi
pemberontakan di Makassar.Ambon menjadi tegang dengan kembalinya pasukan-pasukan
khusus asal Ambon yang sebagaian besar terkena disersi, giat melakukan
konfrontasi dengan barisan PIM dari Pupella yang saling berlawanan. Konflik di
Ambon pun tidak terhindar pada 19 Februari 1950 terjadi perkelahian antara
anggota-anggota PIM yang pro-Republik dengan anti-Republik yang di dukung oleh
pasukan-pasukan khusus ini. Pada 12 Maret 1950, anggota PIM, di datangi 10
orang anggota polisi yang langsung mengeroyok dan menyiksanya. Begitu pula pada
17 Maret, anggota PIM didatangi anggota-anggota polisi yang menyiksanya hingga
pingsan.
di desa Wakasihu,
pimpinan PIM setempat, Ohorella, dan ibunya juga harus mengalami siksaan tidak
manusiawi.
Selain itu, latar
belakang penyebab munculnya RMS adalah ketidakpuasan tokoh pendiri RMS dalam
hal ini adalah Mr. Dr. Ch. R. Soumokil, dengan proses kembali ke negara
kesatuan setelah KMB. Gerakan ini menggunakan unsur KNIL yang merasa tidak
pasti terhadap kejelasan status mereka setelah KMB. Karena ditentukan bahwa
dalam waktu enam bulan setelah pengakuan kedaulatan itu, tentara Belanda harus
ditarik dari Indonesia dan KNIL dibubarkan atau disalurkan ke TNI.
OPERASI PENYELESAIAN
Pemerintah Indonesia
pada waktu itu (1950) menghadapi pemberontakan RMS dengan tiga opsi:
·
Opsi pertama, penyelesaian secara damai
dengan pembicaraan-pembicaraan.
Dimulai pada 27 April
1950 dengan mengirim Dr J. Leimena (menteri kesehatan waktu itu), Ir Putuhena,
Pellaupessy dan Dr Rehatta. Rombongan berangkat ke Ambon dengan korvet Hang
Tuah. Merapat pada 1 Mei 1950, sebuah higginboot mendatangi Hang Tuah dengan
Syahbandar Ambon sebagai pengantar surat yang berisi penolakan. Rombongan akan
memberi surat balasan, tetapi higginboot itu telah diperintahkan untuk segera
kembali, tak boleh menunggu. Leimena menyatakan, “Kami sesalkan bahwa
mereka tidak mau menerima
dan berbicara dengan kami yang datang melulu untuk merundingkan hingga soal Maluku dapat diselesaikan dengan baik untuk kepentingan dan keselamatan seluruh nusa dan bangsa. Saya persoonlijk merasa ini sangat menyedihkan” (Jusuf A Puar, 1956).
dan berbicara dengan kami yang datang melulu untuk merundingkan hingga soal Maluku dapat diselesaikan dengan baik untuk kepentingan dan keselamatan seluruh nusa dan bangsa. Saya persoonlijk merasa ini sangat menyedihkan” (Jusuf A Puar, 1956).
·
Opsi kedua bila opsi pertama tidak
berhasil, dilakukan blokade laut untuk memaksa mereka bersedia berunding.
Dengan cara membolkade
laut, dilakukan pada 18 Mei sampai 14 Juli 1950. Semua perairan Maluku diawasi
dan kapal-kapal pemberontak dihancurkan. Pada 14 Juli diadakan pendaratan di
Pulau Buru dan kemudian di pula-pulau lainseperti Seram, Tanimbar, Kei, dan
Aru. Opsi kedua ini pun tidak bisa memaksa Soumokil bersedia berunding.
·
Bila opsi pertama dan kedua tidak
berhasil, akan dilakukan opsi ketiga yaitu operasi militer, seperti pendaratan
dan lain-lain.
Operasi militer,
dilakukan di bawah kepemimpinan Kolonel Kawilarang, panglima Indonesia Timur
saat itu. Operasi militer menumpas pemberontakan RMS yang terkenal dengan
Gerakan Operasi Militer IV atau GOM IV. Komandan pasukan (brigade) adalah
Letkol Slamet Riyadi. Rencananya: pasukan pertama didaratkan di Hitu, kemudian
pasukan kedua di Tulehu, lalu pasukan ketiga di Ambon (RZ Leirissa, 1978).
Mengingat persenjataan, sistem transportasi dan sarana komunikasi yang belum
secanggih sekarang ini, operasi berlangsung lama. Operasi itu baru bisa mulai
dilakukan September, dan baru Oktober APRI menguasai jazirah Hitu. Akhirnya
pada 4 November 1950 benteng Nieuw Victoria dapat direbut APRI. Sisa-sisa
angkatan perang RMS lari ke gunung dan banyak yang melarikan diri ke
pulau-pulau sekitar pulau Ambon. Pimpinan angkatan perang RMS tertangkap
atau menyerah pada 1952. Soumokil sendiri baru tertangkap pada 1962
atau menyerah pada 1952. Soumokil sendiri baru tertangkap pada 1962
TANGGAL
TERJADI
RMS terjadi pada tanggal
25 April 1950
3.
Andi
Azis
PENGERTIAN
Pemberontakan
Andi Azis terjadi di Makassar, Ujung Pandang, Sulawesi selatan pada tanggal 5
April 1950, di bawah pimpinan Kapten Andi Azis. Andi Azis seorang mantan
perwira KNIL yang baru saja diterima masuk ke dalam APRIS.
Tujuan pemberontakan
Andi Azis adalah untuk mempertahankan keutuhan Negara Indonesia Timur (NIT).
Sedangkan latar belakang pemberontakan Andi Azis karena gerombolan yang
dipimpinnya menolak masuknya pasukan-pasukan APRIS dari TNI.
Pada tanggal 5 April
1950, gerombolan Andi Azis mengadakan penyerangan dan menduduki tempat-tempat
vital dan menawan Panglima Teritorium Indonesia Timur Letnan Kolonel A.J.
Mokoginta.
TOKOHNYA
ANDI
AZIS
ALASAN
PEMBERONTAKKAN
Tujuan pemberontakan Andi Azis
adalah untuk mempertahankan keutuhan Negara Indonesia Timur (NIT). Sedangkan
latar belakang pemberontakan Andi Azis karena gerombolan yang dipimpinnya
menolak masuknya pasukan-pasukan APRIS dari TNI.
TANGGAL TERJADI
Pemberontakan Andi Azis terjadi di
Makassar, Ujung Pandang, Sulawesi selatan pada tanggal 5 April 1950, di bawah
pimpinan Kapten Andi Azis. Andi Azis seorang mantan perwira KNIL yang baru saja
diterima masuk ke dalam APRIS.
OPERASI PENYELESAIAN
· Setelah ultimatum kepada Andi Aziz untuk
menghadap ke Jakarta guna mempertanggung jawabkan perbuatannya tidak dipenuhi
maka pemerintah mengirim pasukan untuk menumpas pemberontakan tersebut.
·
Pemerintah mengirim pasukan ekspedisi
dibawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang dan terdiri dari berbagai kesatuan dari
ketiga angkatan dan kepolisian. Selanjutnya APRIS segera bergerak dan menguasai
Makassar dan sekitarnya. Pada April 1950 Andi Aziz menyerahkan diri.
4.
PRRI/ PERMESTA
PENGERTIAN
Pertentangan antara Pemerintah Pusat dan
beberapa Daerah yang berpokok pangkal pada masalah otonomi serta perimbangan
keuangan antara Pusat dan Daerah makin hari makin meruncing. Pembentukan
dewan-dewan seperti.
1. Dewan Banteng
2. Dewan Gajah
3. Dewan Manguni dan;
pengambilan kekuasaan pemerintah setempat akhirnya pecah menjadi pemberontakan terbuka pada bulan Februari tahun 1958, yang dikenal sebagai pemberontakan "PRRI-Semesta" .
Pemberontakan ini terjadi di tengah-tengah pergolakan politik di Ibukota. Ketidakstabilan pemerintah, masalah korupsi, perdebatan-perdebatan dalam konstituante, serta pertentangan dalam masyarakat mengenai Konsepsi Presiden.
Pada tanggal 9 Januari 1958 suatu pertemuan diselenggarakan di Sungai Dareh, Sumatra Barat, yang dihadiri oleh Letnan Kolonel Achmad Husein, Letnan Kolonel Sumual, Kolonel Simbolon, Kolonel Dachlan Djambek, dan Kolonel Zulkifli Lubis. Sedangkan dari pihak sipil hadir antara lain adalah M.Natsir, Sjarif Usman, Burhanuddin Harahap, dan Sjafruddin Prawinegara. Dalam pertemuan tersebut dibicarakan soal pembentukan pemerintah baru serta hal-hal yang berhubungan dengan itu.
Keesokan harinya pada tanggal 10 Februari 1958 diadakan rapat raksasa di Padang, Letnan Kolonel Achmad Husein dalam pidatonya di rapat raksasa itu memberi ultimatum kepada Pemerintah Pusat.
Ultimatum tersebut menuntut:
1. Dewan Banteng
2. Dewan Gajah
3. Dewan Manguni dan;
pengambilan kekuasaan pemerintah setempat akhirnya pecah menjadi pemberontakan terbuka pada bulan Februari tahun 1958, yang dikenal sebagai pemberontakan "PRRI-Semesta" .
Pemberontakan ini terjadi di tengah-tengah pergolakan politik di Ibukota. Ketidakstabilan pemerintah, masalah korupsi, perdebatan-perdebatan dalam konstituante, serta pertentangan dalam masyarakat mengenai Konsepsi Presiden.
Pada tanggal 9 Januari 1958 suatu pertemuan diselenggarakan di Sungai Dareh, Sumatra Barat, yang dihadiri oleh Letnan Kolonel Achmad Husein, Letnan Kolonel Sumual, Kolonel Simbolon, Kolonel Dachlan Djambek, dan Kolonel Zulkifli Lubis. Sedangkan dari pihak sipil hadir antara lain adalah M.Natsir, Sjarif Usman, Burhanuddin Harahap, dan Sjafruddin Prawinegara. Dalam pertemuan tersebut dibicarakan soal pembentukan pemerintah baru serta hal-hal yang berhubungan dengan itu.
Keesokan harinya pada tanggal 10 Februari 1958 diadakan rapat raksasa di Padang, Letnan Kolonel Achmad Husein dalam pidatonya di rapat raksasa itu memberi ultimatum kepada Pemerintah Pusat.
Ultimatum tersebut menuntut:
- Dalam waktu 5x24 jam Kabinet Djuanda menyerahkan mandat kepada Presiden atau Presiden mencabut mandat Kabinet Juanda.
- Presiden menugaskan Drs.Moh.Hatta dan Sultan Hamengkubowono IX untuk membentuk Zaken kabinet.
- Meminta kepada Presiden supaya kembali kepada kedudukannya sebagai Presiden Konstitusional.
Sidang Dewan Menteri pada tanggal 11
Februari mengambil keputusan untuk menolak ultimatum tersebut dan memecat
dengan tidak hormat Letnan Kolonel Achmad Husein, Kolonel Zulkifli Lubis,
Kolonel Dachlan Djambek, dan Kolonel Simbolon. Komando Daerah Militer Sumatra
Tengah kemudian dibekukan dan ditempatkan langsung di bawah KSAD.
Pemberontakan tersebut mencapai puncaknya ketika pada tanggal 15 Februari 1958 Achmad Husein memaklumkan berdirinya "Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia" (PRRI) berikut pembentukan kabinetnya dengan Sjafruddin Prawinegara sebagai Perdana Menteri.
Proklamasi PRRI segera mendapat sambutan di Indonesia bagian Timur. Pada tanggal 17 Februari 1958 Letnan Kolonel D.J Somba, Komandan Daerah Militer Sulawesi Utara dan Tengah, menyatakan diri putus hubungan dengan Pemerintah Pusat dan mendukung sepenuhnya PRRI. Gerakan di Sulawesi ini dikenal dengan nama Permesta atau Gerakan Piagam Perjuangan Semesta.
Dengan diproklamasikannya PRRI di Sumatra yang diikuti oleh Permesta di Indonesia bagian Timur, Pemerintah memutuskan untuk tidak membiarkan masalah ini berlarut-larut dan segera menyelesaikannya dengan kekuatan senjata
Pemberontakan tersebut mencapai puncaknya ketika pada tanggal 15 Februari 1958 Achmad Husein memaklumkan berdirinya "Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia" (PRRI) berikut pembentukan kabinetnya dengan Sjafruddin Prawinegara sebagai Perdana Menteri.
Proklamasi PRRI segera mendapat sambutan di Indonesia bagian Timur. Pada tanggal 17 Februari 1958 Letnan Kolonel D.J Somba, Komandan Daerah Militer Sulawesi Utara dan Tengah, menyatakan diri putus hubungan dengan Pemerintah Pusat dan mendukung sepenuhnya PRRI. Gerakan di Sulawesi ini dikenal dengan nama Permesta atau Gerakan Piagam Perjuangan Semesta.
Dengan diproklamasikannya PRRI di Sumatra yang diikuti oleh Permesta di Indonesia bagian Timur, Pemerintah memutuskan untuk tidak membiarkan masalah ini berlarut-larut dan segera menyelesaikannya dengan kekuatan senjata
NAMA TOKOHNYA
Dewan Banteng : Letkol. Ach.
Husein
Dewan Gajah : Kol. Simbolon
Dewan Garuda : Kol. Barlian
Dewan Manguni : Kol. Ventje Sumual
Dewan Gajah : Kol. Simbolon
Dewan Garuda : Kol. Barlian
Dewan Manguni : Kol. Ventje Sumual
ALASAN PEMBERONTAKKAN
Awal Pemberontakan Pemerintahan
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), dan PERMESTA sebenarnya sudah muncul
pada saat menjelang pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tahun
1949 dan pada saat bersamaan Divisi Banteng diciutkan sehingga menjadi kecil
dan hanya menyisakan satu brigade. Brigade ini pun akhirnya diperkecil lagi
menjadi Resimen Infanteri 4 TT I BB. Hal ini memunculkan perasaan kecewa dan
terhina pada para perwira dan prajurit Divisi IX Banteng yang telah berjuang
mempertaruhkan jiwa dan raganya bagi kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu juga,
terjadi ketidakpuasan dari beberapa daerah yang berada di wilayah Sumatra dan
Sulawesi terhadap alokasi biaya pembangunan yang diberikan oleh pemerintah
pusat. Kondisi ini diperparah dengan tingkat kesejahteraan prajurit dan
masyarakat yang sangat rendah.
Ketidakpuasan tersebut akhirnya
memicu terbentuknya dewan militer daerah yaitu Dewan Banteng yang berada di
daerah Sumatera Barat pada tanggal 20 Desember 1956. Dewan ini diprakarsai oleh
Kolonel Ismail Lengah (mantan Panglima Divisi IX Banteng) bersama dengan
ratusan perwira aktif dan para pensiunan yang berasal dari Komando Divisi IX
Banteng yang telah dibubarkan tersebut. Letnan Kolonel Ahmad Husein yang saat
itu menjabat sebagai Komandan Resimen Infanteri 4 TT I BB diangkat menjadi
ketua Dewan Banteng. Kegiatan ini diketahui oleh KASAD dan karena Dewan Banteng
ini bertendensi politik, maka KASAD melarang perwira‑perwira AD untuk ikut
dalam dewan tersebut. Akibat larangan tersebut, Dewan Banteng justru memberikan
tanggapan dengan mengambil alih pemerintahan Sumatera Tengah dari Gubernur
Ruslan Muloharjo, dengan alasan Ruslan Muloharjo tidak mampu melaksanakan
pembangunan secara maksimal.
TERJADI PADA
Pada tanggal 9 Januari 1958 suatu pertemuan
diselenggarakan di Sungai Dareh, Sumatra Barat, yang dihadiri oleh Letnan
Kolonel Achmad Husein, Letnan Kolonel Sumual, Kolonel Simbolon, Kolonel Dachlan
Djambek, dan Kolonel Zulkifli Lubis. Sedangkan dari pihak sipil hadir antara
lain adalah M.Natsir, Sjarif Usman, Burhanuddin Harahap, dan Sjafruddin
Prawinegara. Dalam pertemuan tersebut dibicarakan soal pembentukan pemerintah
baru serta hal-hal yang berhubungan dengan itu.
OPERASI PENYELESAIANNYA
1.
Operasi Tegas yang dipimpin Letkol
Kaharudin Nasution. Tujuannya untuk menguasai daerah Riau. Hasilnya Pekanbaru
dapat dikuasai pada tanggal 12 Maret 1958.
2.
Operasi 17 Agustus yang dipimpin Kolonel
Achmad Yani. Tujuannya menguasai Sumatera Barat. Hasilnya Padang dapat dikuasai
tanggal 17 April 1958, menyusul Bukittinggi sebulan kemudian.
3.
Operasi Saptamarga yang dipimpin Brigjen
Jatikusumo. Tujuannya adalah mengamankan wilayah Sumatera Utara.
4.
Operasi Sadar yang dipimpin Letkol Ibnu Sutowo.
Tujuannya adalah mengamankan wilayah Sumatera Selatan.
jangan lupa untuk komentar ya temen-temen. di mohon suportnya, masukan, arahan, dan sebagainya di terima deh, sangat diminta untuk komentar ya temen-temen saya baru pertama buat blog. dan jangan lupa follow instagram aku juga ASENGSADEWO oke!!!!!
jangan lupa untuk komentar ya temen-temen. di mohon suportnya, masukan, arahan, dan sebagainya di terima deh, sangat diminta untuk komentar ya temen-temen saya baru pertama buat blog. dan jangan lupa follow instagram aku juga ASENGSADEWO oke!!!!!
Sangat membantu, terima kasih
BalasHapusTerima kasih banyak
BalasHapusSangat membantu sekali saya jadi lebih paham tentang materi ini. TERMIAKASIH BANYAK!!😊😊
BalasHapusTerimakasih banyakkkkkk
BalasHapusTerimakasih banyakkkkkk
BalasHapusThanks... Sangat membantu
BalasHapusMbois lopp
BalasHapusMantap bosku👍
BalasHapusThanks.. mantap sangat
BalasHapusPersamaan apra dan prri permesta itu apa
BalasHapusIni pemberontakan federalis kan?
BalasHapusOke makasih😊
BalasHapusTerima kasih kka.. sangat membantu😊😊
BalasHapusMantap jiwa😆
BalasHapusMantul
BalasHapusSangat membantu 😆😆
BalasHapusAPRIS sama APRA itu sama engga yah?
BalasHapusterimakasih banyak. sangat membantu
BalasHapusMantap boss
BalasHapusTerima kasih banyak sangat membantu sekali
BalasHapussangat membantu makasih yaaa
BalasHapus❤️❤️
menarik sekali
BalasHapusTerimakasih kak🥺
BalasHapusTrimakasih,,ulasan ini sangat membantu...
BalasHapusTrimakasih,,ulasan ini sangat membantu...
BalasHapusTrimakasih,,ulasan ini sangat membantu...
BalasHapusMohon bantuannya
BalasHapusAda yg tau gak
Kenapa semua pemberontakan di atas tidak ada yang berhasil 1 pun
makasih ya 🙏🏻
BalasHapussangat membantu sekali
Terimakasih ya, sudah sangat membantu sekali.
BalasHapusMakasii tapi kata-kata nya kaya ada yg keliru dikit
BalasHapusTerimakasi info nya
BalasHapusTerimakasih banyaaak, tugasku terjawab sudahh
BalasHapusMakasih ya, semangat terus 🙏
BalasHapusGerakan ini muncul pada masa kabinet siapa ka?
BalasHapusapa cuman gue yah, kesini tapi banyak yg gk paham istilah istilah dari materi ini
BalasHapusSloty Casino - Rental, Spa, and Reviews - Mapyro
BalasHapusOverview of 인천광역 출장샵 Sloty Casino. View detailed and real photos, maps, The property was a casino that 진주 출장샵 was designed 제주 출장안마 for slot 목포 출장안마 machine 평택 출장안마 players.